Sabtu, April 29, 2006

"AURAT"

Hasan Husen Assagaf

AURAT adalah bagian tubuh yang wajib ditutup dan haram melihatnya. Dalam
hukum fiqih aurat laki laki antara pusar dan lutut, sedang aurat perempuan,
karena sangat sensitive, seluruh tubuhnya kecuali muka dan tapak tangan.
Menutup aurat adalah cabang dari iman. Yang tidak menutupnya berarti tidak
ada iman, yang tidak punya iman berarti tidak punya malu. Jelasnya, malu
termasuk cabang dari iman. Iman amat berkaitan dengan malu. "Bila malu
hilang hilanglah iman, jika iman hilang malupun ikut terbang". Itu yang kita
dapatkan dari hadith Rasulallah saw.

Saat Nabi Adam as dan istrinya Hawa turun ke bumi, keduanya dalam kondisi
tak sehelai benangpun di tubuh mereka. Menyadari hal itu Adam as dan Hawa
segra mencari dedaunan dan kulit pohon untuk dijadikan pakaian yang menutupi
aurat mereka. Padahal pada saat itu tidak ada seorang pun yang melihat,
kecuali mereka berdua, suami istri. Tapi mereka berusaha menutupi aruat
mereka masing masing karena rasa malu mereka yang sangat tinggi.

Ada cerita tentang Balqis, ratu negri Saba-Yaman ketika berkunjung ke istana
nabi Sulaiman. Ia tercengang melihat kemewahan dan keindahan istana. Saking
kagumnya Ratu Balqis menarik abayanya (rok panjangnya) karena ia mengira
lantai istana digenangi air. Padahal itu semua karena kecanggihan istana
Sulaiman as. Roknya sempat terangkat dan betisnya pun sempat terlihat.
Walaupun kejadian itu hanya sekejap tapi cukup membuat ratu Balqis malu
besar, mukanya merah padam dan segra menutup betisnya.

Diriwayatan pernah siti Aisyah ra bertanya kepada Rasulallah saw "wahai
Rasulallah, betulkan nanti di hari kiamat para perempuan dikumpulkan bersama
lelaki kesemuanya dalam keadaan tanpa busana?" Rasulallah pun menjawab
"Betul". Mendengar yang demikian Aisyah ra menangis sejadi jadinya dan
berkata "Alangkah malunya, alangkah malunya ya Rasulallah" Namun beliau
kemudian menjelaskan: "wahai Aisyah, di akhirat nanti manusia sibuk dengan
dirinya masing masing sehingga tidak ada waktu dan kesempatan untuk
memperhatikan aurat orang lain". Hadisth ini dimuat sebagai gambaran seorang
wanita yang kuat imannya dan memiliki rasa malu yang dalam.

Cerita tentang aurat tentu kita bertanya kenapa Rasulallah saw lahir dalam
keadaan sudah berkhitan? Kalau kita sering membaca kitab maulid tentu kita
akan mendapatkan jawabannya. Rasulallah lahir dalam keadaan berkhitan agar
tidak ada yang melihat auratnya dari pandangan orang lain. Dan itu merupakan
sebagian dari kemuliaan Allah yang diberikan kepada beliau. Jelasnya beliau
terpelihara dan terjaga dari keburukan, kejelekan, dosa dan kemaksiatan.

Satu kali, ketika Rasulallah saw masih kecil ikut memperbaiki Ka'bah bersama
sama orang Quraisy Makah. Beliau pun ikut gotong royong membatu mengangkat
sebuah batu yang cukup besar dan berat sehingga qamis beliau tersingkap.
Tiba tiba batu itu jatuh dan mengenai kakinya sampai beliau pingsan. Dengan
jatuhnya batu maka qamis beliau kembali menutup aurat beliau yang
tersingkat.

Dulu derajat malu khususnya dikalangan wanita sangat tinggi. Sangat jarang
kita dapatkan wanita keluar rumah. Kalau keluar, auratnya selalu ditutup
rapat-rapat dan selalu disertai mahram untuk menjaganya. Orang tua atau
suami sangat cemburu bila aurat anaknya atau istrinya dilihat orang lain.

Dulu orang selalu menjaga kadar iman dan menempatkan kaum wanita pada
posisinya sesuai dengan syariat yang diajarkan agama. Makanya mereka selalu
menjaga keturunan mereka dan memelihara auratnya serapi mungkin sejak kecil.
Mereka berikan pakaian yang sesuai dengan standar syariat, tidak diobral
semaunya, apalagi dipamerkan di halayak ramai. Karena aurat wanita secara
otomatis berbeda dengan pria amat berharga dan sensitive mengundang orang
berbuat dosa.

Berbeda dengan zaman sekarang aurat, maksiat, kerusakan sudah menjadi lumrah
dan sulit dibendung. Benar apa yang dikatakan Ahmad Syauqi "kukuhnya satu
bangsa terletak pada moralnya. Apabila moralnya rusak, maka bangsa tersebut
ikut bejat" Adapun salah satu penyeban kehancuran moral dan akhlak karena
pengaruh pornografi. jadi sangat wajar sekali jika dilakukan pelarangan
terhadap majalah Play Boy dan majalah majalah lainnya di Indonesia yang
masih menyajikan hal hal yang berbau porno. Sebetulnya, kalo mau, pemerintah
sendiri cukup untuk menyetop dan melarang penerbitan majalah Play Boy, tapi
kok engga bisa? Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh diri kita masing
masing. Saya yakin anda, saya, dan siapa saja tahu jawabannya.

Sudah barang tentu ada beberapa cara yang digunakan untuk menyelamatkan
moral dan akhlak bangsa sesuai dengan yang dianjurkan Rasulallah saw.
Pertama mereka yang mampu berda'wah dengan kekuatan. Yaitu orang yang bisa
merobah dengan tangannya jika melihat kemungkaran dan kemaksiatan. Kedua
mereka yang mampu berda'wah dengan lisannya. Sedang yang paling lemah ialah
yang hanya mampu menjahui dan membenci di dalam hati tanpa berbuat apa apa.

Memang ada hadits yang mengatakan "katakanlah yang hak (benar) walaupun yang
benar itu pahit". Hadist ini jelas menyuruh meluruskan, memperbaiki atau
tegasnya merobah apa apa yang dilihat salah, tapi bukan dengan kekerasan,
bukan dengan emosi, bukan dengan caci maki. Hati seorang muslim itu bukan
batu, ia tidak sekeras batu. Batu saja masih lunak jika terus menerus
ditetesi air.

Jadi, cara menyampaikan yang haq (benar) pun harus bijaksana dan dengan
menggunakan bahasa yang sopan, lembut dan menyentuh. Satu kali Khalifah
Makmun putra Harun Al-Rasyid dikeritik,dikecam dengan pedas dan disertai
caci maki oleh sekelompok orang. Beliau sangat marah dan menyuruh orang yang
mengeritiknya membuka al-Quran surat Taha ayat 43-44, dimana Allah menyuruh
kepada nabi Musa dan Harun as untuk mendatangi Firaun dan berbicara
kepadanya dengan kata kata yang lembut (qaulan layyinan). Makmun putra Harun
Al-Rasyid menegaskan bahwa dirinya adalah seorang muslim masih jauh lebih
baik dibandingkan dengan Firaun yang
musyrik bahkan mengaku Tuhan.

Wallau'alam,
Hasan Husen Assagaf

--
"Allah matlamat kami, Rasul pimpinan kami, Al-Quran perundangan kami,
jihad jalan kami, syahid cita-cita kami"

NADIE SAKURA E-SHOP
013-2357442
http://www.adiemad.com/ver2
1. Pakaian muslimah seperti jubah, tudung, jubah seluar, baju punjabi, dan
blouse.
2. Busana Muslimin
3. Buku-buku agama
4. CD Ceramah Agama dan bacaan Al-Quran
5. Bahan didikan untuk kanak-kanak (Islamik)
6. Info program-program Ilimiah di sekitar Lembah Klang.

Tiada ulasan: