Rabu, Jun 22, 2005

Keutamaan Ilmu Pengetahuan

Ilmu diperoleh melalui disiplin dan kesungguhan belajar, tanpa adanya ilmu kita merasa minder alias rendah diri. Apalah jadinya kita tanpa ilmu, seseorang dapat dipandang karena ia berilmu. Jadi orang yang memiliki banyak ilmu, tidak disangsikan lagi akan dapat menghasilkan tafakur yang berbobot. Konteks Ilmu disini adalah ilmu yang benar dan baik serta berguna untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. Jangan diartikan dengan cara sempit dan menyimpang / bias.

Itulah sebabnya mengapa Islam meletakkan Ilmu diatas segala-galanya. Banyak sekali riwayat Rasulullah saw. Yang menerangkan keutamaan ilmu, salah satunya adalah sebagai berikut :

Anshar bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, jika ada orang yang meninggal dunia bertepatan dengan acara majlis ulama, manakah yang lebih berhak mendapatkan perhatian?”. Jika telah ada orang yang mengantar dan menguburkan jenazah itu, maka menghadiri majlis ulama itu lebih utama daripada melayat seribu jenazah. Bahkan ia lebih utama daripada menjenguk seribu orang sakit, atau shalat seribu hari seribu malam, atau sedekah seribu dirham pada fakir miskin, ataupun seribu kali berhaji; bahkan lebih utama daripada seribu kali berperang di jalan Allah dengan jiwa dan ragamu!. Tahukah engkau bahwa Allah dipatuhi dengan ilmu, dan di sembah dengan ilmu pula?. Tahukah engkau bahwa kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia dan akhirat adalah dengan kebodohan?.




Sayidina Ali bin Abi Thalib, seorang sahabat Rasulullah saw. yang sangat terkenal kebijakannya berkata, “ Barangsiapa sedang mencari ilmu, maka sebenarnya ia sedang mencari surga, dan barangsiapa mencari kemaksiatan, maka sebenarnya dia sedang mencari neraka.” Jadi tidak diragukan lagi, barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju surga.

Ada seorang ahli hikmah yang mengatakan bahwa ilmu itu ibarat baterai (aki) mobil. Semakin sering mobil itu dipakai maka semakin besar pula muatan listrik baterai tersebut. Sebaliknya jika mobil itu tidak / jarang digunakan maka baterainya akan menjadi lemah dan akhirnya benar-benar akan menjadi rusak. Rasulullah SAW pun menegaskan pentingnya mengamalkan ilmu yang telah kita miliki dengan sabdanya yang terkenal :


--------------------------------------------------------------------------------

" Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka ".


--------------------------------------------------------------------------------

Dalam Al Qur’an, Allah telah berfirman bahwasanya Dia meninggikan posisi orang yang berilmu beberapa derajat lebih tinggi dari orang awam,


--------------------------------------------------------------------------------

“ Allah akan meninggikan orang-orang

Yang beriman diantaramu dan

Orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

Beberapa derajat “

QS. Al Mujaadilah (58) : 11


--------------------------------------------------------------------------------

Rasulullah SAW. bersabda :

“ Menuntut ilmu itu hukumnya fardhu atas tiap-tiap orang islam.”

Sayidina Ali bin Abi Thalib yang oleh Rasulullah saw. dijuluki sebagai pintu gerbangnya Ilmu, mengatakan, “Tiada kekayaan lebih utama daripada akal. Tiada kepapaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan”.

Jawaban-jawaban dari Imam Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang mana yang lebih utama antara Ilmu dengan harta :

“ Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka para Nabi, sedang harta adalah pusaka Karun, Sadad, Fir’aun, dan lain-lain.”

“ Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya.”

“ Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan malahan bertambah.”

“ Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan.

“ Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak.”

“ Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh safa’at.”

“ Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman.”

“ Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya.”

“ Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya.”



Prof. Dr. Hamka berkata :

“ Ilmu itu tiang untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup, bertambah datanglah bahagia. Bertambah sempit akal, bertambah sempit pula hidup, bertambah datanglah celaka.”

Tiada ulasan: