Selasa, Julai 05, 2005

Rintangan Dalam Kehidupan Pendakwah: Mukmin Yang Dengki Kepadanya

"Penyakit umat sebelum kamu telah menular kepada kamu; iaitu hasad dengki dan permusuhan. Permusuhan tersebut ialah pengikis dan atau pencukur. Saya tidk maksudkan ia mencukur rambut, tetapi (yang saya maksudkan) iaah ia mengikis agama."
(Hadith Riwayat Baihaqi)

"Riba itu ada 72 pintu, yang paling kecil dosanya ialah seperti melakukan hubungan jenis dengan ibu sendiri dan sebesar-besar riba' ialah seorang itu menghakis nama baik saudaranya."
(Hadith Riwayat At-Tabrani)

"Barang siapa memakan daging saudaranya di dunia (mengumpat) kelak pada hari qiamat dibawakan kepadanya, makanlah daging bangkai ini sebagaimana engkau makan dagingnya ketika dia hidup dulu. Lalu ia pun makan daging itu sambil berteriak-teriak."
(Hadith Riwayat At-Tabrani dll)

"Mengumpat itu lebih buruk dari zina. Sahabat bertanya bagaimana? RasuluLLah SAW menjawab: seseorang yang berzina itu kalu ia bertaubat mungkin taubatnya akan diterima oleh Allah. Akan tetapi orang yang mengumpat tidak akan Allah ampunkan dosanya sehinggalah orang yang diumpatinya itu memaafkannya."
(Hadith Riwayat Tabrani dan Baihaqi)

"Tahukah kalian apa ertinya mengumpat?" Sahabat menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih tahu."Ujar RasuluLlah SAW lagi: "(Mengumpat ialah) Engkau mengatakan tentang saudaramu tentang sesuatu yang tidak disukainya." Lalu ditanyakan: "Bagaimana ada sesuatu yang patut saya katakan tentang saudara saya itu?" Jawab RasuluLLah SAW: " Sekiranya apa yang engkau sebutkan tentang saudaramu itu betul-betul ada padanya, maka itu bermakna engkau telah mengumpatnya tetapi jika tidak betul maka itu bererti engkau telah mengada-adakan kebohongan terhdapnya."

Faktor-faktor yang menyebab hasad dengki:
1) Perasaan Permusuhan dan Kebencian
2) Merasa Diri Mulia
3) Takabbur
4) Ujub
5) Takut terlepas Sesuatu Tujuan Dan Habuan
6) Ghairah Menjadi Ketua dan Mnecari populariti
7) Busuk Hati

Bagaimana Menghadapi Pendengki
1) Berhati-hati terhadap golongan pendengki
2) Menjauhkan diri dari golongan pengumpat
3) Mengelakkan pergaulan dengan mereka atau mendengar kata-kata mereka
4) Sentiasa bersabar dan menunaikan solat
5) Berlindung dengan Allah dari kejahatan mereka
6) Menguasai diri dari sikap marah bila berhadapan dengan mereka
7) Berakhlak dengan akhlak Islam

"Barang siapa yang mempertahankan maruah saudaranya ketika saudaranya itu tidak ada maka wajiblah Allah melepaskannya dari siksa neraka."
(Hadith Riwayat Ahmad)

"Barangsiapa yang mendengar saudaranya diumpat namun dia tidak membelanya padahal ia mampu, maka ia ikut menanggung dosa pengumpatan itu di dunia dan di akhirat."
(Hadith Asfahani)

"Sesiapa dari kalangan orang Islam yang tidak membela orang Islam lain apabila kehormatannya dicerobohi dan nama baiknya dicacati nescaya Allah membiarkan nasibnya ketika ia sangat memerlukan pertolongan Allah SWT. Dan mana-mana orang Islam yang menolong orang Islam lain ketika nama baiknya dan kehormatannya dicerobohi nescaya Allah akan menolongnya ketika ia sangat-sangat memerlukan pertolonganNya (Allah)."

"Wahai orang-orang yang beriman dengan lisan, akan tetapi Iman belum meresap ke dalam hati, janganlah kalian menyakiti hati orang lain. Janganlah mengintai-intai aurat (cacat cela mereka), maka sesungguhnya barangsiapa yang cacat celanya diintai oleh Allah nescaya ALlah bukakan pekungnya walupun dalam kenderaannya sendiri."

Dalam riwayat lain: "Walaupun ditengah rumahnnya sendiri."
(Hadith ini adalah riwayat Abu Daud)
"Tidak ada satu penanggungan yang lebih dikasihi Allah dari[pada seteguk kemarahan yang ditelan oleh seseorang. Mana-mana perasaan marah yang dikawal oleh seseorang semata-mata kerana Allah nescaya Allah akan penuhkan batinnya dengan keimanan."

"Sesungguhnya seseorang hamba Allah itu dengan akhlaknya yang baik boleh mencapai darjat yang paling agung di akhirat dan mencapai darjat yang paling mulia meskipun ia lemah dari segi ibadat. Dan sesungguhnya seseorang hamba Allah itu dengan keburukan akhlaknya boleh menjunam ke dasar neraka yang paling bawah."
(Hidayah Riwayat At-Tabrani)

Tiada ulasan: